article-image

Sumber Gambar: -

Pupuk kandang/kotoran hewan ini biasanya berasal dari limbah akhir proses pencernaan dari hewan seperti sapi, ayam, kerbau, dan kambing. Hal yang membedakan dari masing-masing komposisi hara kotoran hewan ini yaitu pada jumlah dan jenis makanannya. Pupuk kandang (pukan) diartikan sebagai produk buangan dari binatang peliharan yang digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah. Terdapat 2 bentuk pupuk kandang yaitu pupuk kandang padat dan pupuk kandang cair.

Pupuk kandang padat yaitu kotoran ternah yang berupa padatan yang dapat digunakan sebagai sumber hara terutama N bagi tanaman. Pupuk kandang dikumpulkan dengan ditumpuk di suatu tempat kemudian diberikan mikroba pengurai untuk mempercepat pematangan (fermentasi).

Selanjutnya pupuk kandang cair merupakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan yang bercampur dengan urin kemudian dilarutkan kedalam air dengan perbandingan tertentu. Pupuk kandang cair ini dibuat dari kotoran ternak yang masih segar kemudian direndam dalam drum berisi air hingga 2 minggu lamanya. Pupuk kandang cair yang sudah larut akan berwarna coklat gelap dan tidak berbau merupakan pupuk kandang yang telah siap dipakai. Penggunaannya biasanya disiramkan ke tanah bagian perakaran. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kualitas dan komposisi hara yang ada di pupuk tersebut bergantung pada jumlah dan jenis makanan yang dimakan oleh hewan tersebut. Terdapat 3 jenis pupuk kandang berdasarkan hasil ternak yang akan dijelaskan dibawah ini yaitu :

  1. Pupuk Kandang Ayam Pupuk kandang (pukan) ayam ini umumnya digunakan oleh petani sayuran. Pupuk kandang ayam boriler biasanya mempunyai kadar hara P yang tinggi dibanding pupuk Kandang lainnya. Selain itu pupuk kotoran tersebut tercampur sisa-sisa makanan ayam dan sekam yang dapat membantu memberikan tambahan hara ke dalam pukan terhadap sayuran. Pupuk kandang ayam ini selalu memberikan respon tanaman terbaik pada musim pertama. Hal tersebut dikarenakan pupuk kandang ayam relative lebih cepat terdekomposisi dan mempunyai kadar hara yang cukup dibandingkan dengan pupuk kandang yang lain.

  2. Pupuk Kandang Sapi Pupuk kandang sapi mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa dengan C/N rasio yang tinggi. Kadar C yang tinggi ini menghambat penggunaan langsung ke lahan pertanian karena akan menekan pertumbuhan tanaman utama. Penekanan pertumbuhan tersebut dikarenakan mikroba pengurai menggunakan N yang tersedia untuk mendekomposisi bahan organik sehingga tanaman akan kekurangan N. sehingga pupuk sapi diperlukan pengomposan yang lebih sedikit lama agar menjadi pupuk dengan rasio C/N dibawah 20. Selain itu, pupuk kandang sapi ini mempunyai kadar air yang tinggi, bila digunakan langsung maka proses pengomposan akan lebih memakan waktu dan tenaga karena pelepasan amoniak yang masih berlangsung.

3. Pupuk Kandang Kambing Pupuk Kandang kambing membentuk butiran-butiran yang agak sukar pecah sehingga pupuk kandang kambing harus melalui pengomposan agar rasio C/N turun dari 30 ke 20 (atau dibawahnya). Pupuk kandang kambing yang langsung digunakan akan memberikan manfaat yang lebih baik pada musim kedua penanamannya. Lalu kadar air pada pupuk kandang kambing lebih rendah dari sapi namun sedikit lebih tinggi dari pupuk kandang ayam. Kandungan hara pupuk kandang kambing pun mempunyai kandungan kalium yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang lain dengan hara N dan P yang hampir sama dengan pupuk kandang yang lain.

Sumber : [Online] http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/04pupuk%20kandang.pdf diakses pada hari Senin, 14 September 2020 pukul 19.37 WIB

Ingin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarang